Musi Rawas, Hariansriwijaya.com – Petani padi di Desa F Trikoyo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, tengah menghadapi tantangan besar akibat serangan hama wereng dan penyakit tungro. Kondisi ini memicu kekhawatiran mendalam di kalangan petani, karena hasil panen yang diharapkan justru menunjukkan penurunan signifikan.
Ruslan, seorang petani padi di Desa F Trikoyo, dengan wajah penuh keprihatinan menceritakan kesulitan yang dihadapinya. “Hama wereng ini benar-benar mengancam tanaman kami. Padi yang seharusnya subur kini terlihat kering dan menguning, tanda-tanda serangan hama ini,” ujarnya saat ditemui di tengah-tengah ladang padinya, Selasa (20/08/2024).
Ia menambahkan bahwa tungro, penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyebar melalui wereng hijau, juga semakin memperparah kondisi tanaman. Serangan tungro menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil, daun menguning, dan pada akhirnya, produktivitas menurun drastis. “Panen kali ini jauh dari harapan, padahal tahun lalu kami berhasil mendapatkan hasil yang cukup baik,” lanjutnya.
Desa F Trikoyo dan Desa Mataram, dua wilayah di Kecamatan Tugumulyo yang kini memasuki masa panen, menjadi saksi nyata dari dampak buruk serangan hama ini. Para petani yang sebelumnya berharap dapat menikmati hasil jerih payah mereka, kini harus menerima kenyataan pahit bahwa hasil panen mereka menurun. Tidak hanya mengancam pendapatan, tetapi juga keberlanjutan mata pencaharian mereka.
Di sisi lain, Dinas Pertanian setempat telah turun tangan dengan memberikan bantuan berupa penyuluhan dan distribusi pestisida. Namun, upaya tersebut tampaknya belum mampu menanggulangi serangan hama yang kian meluas. Petani masih mengharapkan adanya solusi yang lebih efektif, seperti pengendalian hama secara terpadu atau pengembangan varietas padi yang lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Situasi ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk lebih serius menangani masalah yang dihadapi petani. Jika tidak ditangani segera, serangan hama dan penyakit ini tidak hanya akan merugikan petani di Musi Rawas, tetapi juga berpotensi memengaruhi ketahanan pangan di wilayah tersebut.
“Semoga ada bantuan yang lebih cepat dan tepat dari pemerintah, agar kami bisa mengembalikan produksi padi seperti sebelumnya,” harap Ruslan, mewakili suara petani lainnya yang saat ini tengah berjuang keras melawan ancaman hama dan penyakit yang mengintai lahan mereka.