Hariansriwijaya.com – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk, atau yang lebih dikenal sebagai emas Antam, terpantau melemah pada perdagangan Rabu (10/7/2024). Setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (8/7/2024), harga emas Antam kembali mencatatkan penurunan.
Menurut data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.380.000 per batang, mengalami penurunan sebesar Rp 9.000 dari harga sebelumnya yang berada di posisi Rp 1.389.000 pada perdagangan Selasa (9/7/2024).
Penurunan Harga Buyback
Dari sisi buyback, atau harga pembelian kembali, emas Antam juga mengalami penurunan. Harga buyback ditetapkan sebesar Rp 1.245.000 per gram, turun Rp 4.000 dari posisi Rp 1.249.000 pada perdagangan Selasa (9/7/2024). Ini menunjukkan tren penurunan harga yang belum berhasil dibendung meskipun harga emas global mengalami kenaikan tipis.
Kenaikan Tipis Harga Emas Global
Harga emas di pasar global sempat mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Selasa (9/7/2024), meskipun tertekan oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS 10 tahun. Kenaikan harga emas ini didorong oleh penantian investor terhadap data inflasi AS untuk bulan Juni yang akan dirilis pada akhir minggu ini, yang diharapkan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga AS.
Pada perdagangan Selasa, harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,20% ke level US$ 2.363,58 per troy ons. Penguatan ini membalikkan kerugian emas pada perdagangan sebelumnya yang mengalami penurunan lebih dari 1%.
Antisipasi Data Inflasi AS
Investor di seluruh dunia kini menantikan rilis data inflasi AS untuk bulan Juni yang dijadwalkan pada akhir minggu ini. Data ini dianggap krusial karena dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan langkah selanjutnya dari Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga. Penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi telah memberikan tekanan pada harga emas, namun ekspektasi bahwa inflasi masih berada di level yang tinggi dapat mendorong kenaikan harga emas kembali.
Menurut beberapa analis, jika data inflasi menunjukkan peningkatan yang signifikan, kemungkinan besar Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan suku bunga yang ketat. Hal ini dapat mempengaruhi pergerakan harga emas dalam jangka pendek. Namun, jika inflasi menunjukkan tanda-tanda pelonggaran, ini dapat memberikan ruang bagi harga emas untuk kembali naik.
Pengaruh Terhadap Pasar Emas Domestik
Pergerakan harga emas global biasanya memiliki dampak langsung terhadap harga emas domestik, termasuk emas Antam. Dengan fluktuasi harga yang terjadi saat ini, para investor dan pembeli emas di dalam negeri harus lebih cermat dalam memantau perkembangan pasar. Penurunan harga emas Antam hari ini mencerminkan sentimen pasar yang masih belum stabil.
Para pelaku pasar di Indonesia diharapkan untuk tetap waspada dan memperhatikan faktor-faktor global yang dapat mempengaruhi harga emas. Meskipun ada penurunan harga, emas tetap dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang stabil dalam jangka panjang.
Prospek Harga Emas Ke Depan
Ke depan, prospek harga emas masih akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter AS dan kondisi ekonomi global. Dengan ketidakpastian yang masih tinggi di pasar, harga emas mungkin akan terus mengalami fluktuasi. Namun, dalam jangka panjang, emas tetap menjadi pilihan investasi yang aman dan menguntungkan.
Bagi para investor yang ingin memanfaatkan momen ini, penting untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi. Meskipun harga emas Antam saat ini turun, potensi untuk kembali naik selalu ada, terutama jika inflasi tetap tinggi dan suku bunga berada pada level yang rendah.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!