Jakarta, Hariansriwijaya.com – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan pada Rabu, 16 Oktober 2024. Di butik emas Logam Mulia (LM) Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas tercatat berada di angka Rp1.491.000 per gram, meningkat sebesar Rp3.000 dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan ini menempatkan harga emas pada posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Selain itu, harga buyback atau harga yang ditawarkan Antam untuk membeli kembali emas dari konsumen juga ikut naik. Saat ini, buyback emas berada di posisi Rp1.341.000 per gram, memberikan peluang keuntungan bagi investor yang ingin melepas emas mereka di tengah kondisi pasar yang sedang bergairah.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Kenaikan tipis harga emas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor global, termasuk ketidakpastian ekonomi dan gejolak pasar finansial internasional. Emas, yang selama ini dikenal sebagai instrumen investasi yang aman (safe haven), kerap menjadi pilihan utama bagi investor ketika pasar keuangan dunia mengalami volatilitas. Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan geopolitik, inflasi yang terus meningkat, dan kebijakan moneter global yang ketat telah mendorong minat investor untuk beralih ke logam mulia sebagai aset pelindung nilai.
Di pasar internasional, harga emas juga menunjukkan tren yang serupa. Harga emas dunia dipengaruhi oleh penguatan dolar AS dan suku bunga yang masih tinggi, yang meskipun sempat menekan harga emas, tidak mampu mengurangi daya tarik logam mulia sebagai investasi jangka panjang. Dalam konteks domestik, nilai tukar rupiah yang fluktuatif juga turut memengaruhi pergerakan harga emas di pasar dalam negeri.
Kenaikan Buyback Emas: Peluang Bagi Investor
Tidak hanya harga jual, kenaikan harga buyback yang kini mencapai Rp1.341.000 per gram juga memberikan keuntungan tersendiri bagi para pemilik emas yang ingin menjual kembali logam mulia mereka. Kenaikan harga buyback ini mencerminkan permintaan emas yang terus menguat, baik sebagai instrumen investasi maupun komoditas berharga.
Bagi para investor, ini adalah momen yang tepat untuk mempertimbangkan langkah-langkah strategis dalam mengelola portofolio mereka. Dengan harga emas yang terus naik dan berada di level tertinggi, investor yang telah menyimpan emas dalam beberapa waktu terakhir dapat meraup keuntungan signifikan jika memutuskan untuk menjualnya sekarang.
Namun, sebagian analis menyarankan agar investor tidak terburu-buru mengambil keputusan untuk menjual emas. Menurut mereka, harga emas diprediksi masih akan terus meningkat dalam jangka panjang, seiring dengan berbagai ketidakpastian ekonomi global yang belum mereda. Emas juga dikenal sebagai aset pelindung nilai dalam kondisi inflasi tinggi, sehingga masih banyak yang memandang emas sebagai instrumen investasi yang stabil dan menguntungkan.
Tren Emas di Masa Depan
Kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi dan berbagai tantangan ekonomi lainnya diyakini akan terus mendorong permintaan emas. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga emas di masa mendatang antara lain adalah kebijakan bank sentral, terutama terkait suku bunga, serta perkembangan geopolitik di berbagai belahan dunia.
Jika ketegangan global terus berlanjut, seperti konflik antar negara atau krisis ekonomi di beberapa wilayah, diperkirakan harga emas masih memiliki ruang untuk terus naik. Selain itu, investor cenderung lebih berhati-hati dalam memilih instrumen investasi, dan emas sering kali dianggap sebagai salah satu pilihan yang paling aman.
Menurut pengamat ekonomi, dalam jangka panjang, harga emas diprediksi akan tetap berada dalam tren positif meski ada beberapa fluktuasi jangka pendek. “Saat ini, emas tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin melindungi aset mereka dari tekanan inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Meskipun kenaikan harga hari ini tergolong kecil, ini menunjukkan kekuatan pasar emas di tengah situasi global yang tidak menentu,” ujar seorang analis komoditas.
Kiat Investasi Emas di Tengah Tren Naik
Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi di emas, ada beberapa kiat yang dapat diikuti untuk memaksimalkan keuntungan. Pertama, penting untuk selalu memantau pergerakan harga emas secara berkala. Harga emas cenderung mengalami fluktuasi, sehingga membeli emas saat harga sedang turun bisa menjadi strategi yang tepat.
Kedua, investor disarankan untuk menyimpan emas dalam jangka waktu yang lebih panjang. Meskipun harga emas saat ini sudah tinggi, emas biasanya menunjukkan peningkatan nilai dalam jangka panjang, terutama ketika situasi ekonomi global terus tidak stabil.
Ketiga, diversifikasi portofolio tetap menjadi kunci sukses dalam berinvestasi. Meski emas adalah salah satu aset yang aman, menyebar investasi di beberapa instrumen lain juga penting untuk mengurangi risiko.
Kesimpulan
Kenaikan harga emas ke level Rp1.491.000 per gram menjadi sinyal positif bagi pasar logam mulia di Indonesia. Kenaikan tipis ini, meski terlihat kecil, mencerminkan kekuatan permintaan di pasar yang terus tumbuh. Dengan kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, emas tetap menjadi pilihan utama bagi para investor yang mencari keamanan dan stabilitas. Kenaikan harga buyback juga memberikan keuntungan tambahan bagi mereka yang ingin menjual emas kembali, menjadikan momen ini ideal bagi investor untuk mengevaluasi strategi investasi mereka di tengah situasi pasar yang dinamis.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!