Muratara, Hariansriwijaya.com – Peristiwa tragis kembali terjadi di dunia pertambangan emas rakyat di Provinsi Jambi. Lima warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, dilaporkan tertimbun tanah longsor saat berada di dalam lubang galian di lokasi tambang emas tanpa izin (PETI) di wilayah Teluk Kacimbung (Sikumbang), Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Peristiwa ini menyebabkan empat orang tewas dan satu lainnya masih dalam pencarian.
Kronologi Kejadian
Insiden mengerikan ini terjadi pada Kamis (25/7/2024) malam. Menurut informasi yang dihimpun, kelima warga Muratara tersebut sedang melakukan aktivitas penambangan di dalam lubang galian ketika tiba-tiba terjadi longsor. Tanah yang tidak stabil di lokasi tambang emas rakyat tersebut runtuh, menimbun para penambang yang berada di dalam lubang galian.
Seorang saksi mata yang juga rekan kerja korban, Saman (45), menceritakan detik-detik sebelum longsor terjadi. “Kami semua sedang bekerja di dalam lubang, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan tanah di atas kami runtuh. Kami berusaha menyelamatkan diri, tetapi lima rekan kami tidak sempat keluar,” kata Saman dengan wajah penuh ketakutan.
Upaya Penyelamatan
Tim SAR bersama warga setempat segera dikerahkan untuk melakukan upaya penyelamatan. Namun, medan yang sulit dan kondisi tanah yang labil menjadi kendala besar dalam proses evakuasi. “Kami langsung bergerak setelah menerima laporan. Namun, akses menuju lokasi sangat sulit dan tanah yang masih terus bergerak membuat kami harus ekstra hati-hati,” ujar Kepala Basarnas Jambi, Budi Santoso.
Identitas Korban
Empat dari lima korban yang tertimbun akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia. Mereka adalah:
1. Ahmad Faisal (34)
2. Rahmat Hidayat (29)
3. Ujang Hermawan (42)
4. Rudi Hartono (31)
Sementara satu korban lainnya, yang belum diketahui identitasnya, masih dalam pencarian tim penyelamat.
Reaksi Pihak Keluarga dan Pemerintah
Keluarga korban yang menerima kabar duka ini langsung berduka dan mendatangi lokasi kejadian. “Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Kami berharap pihak berwenang dapat segera menemukan korban yang masih tertimbun dan memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujar Hanafi, salah satu kerabat korban.
Pemerintah Kabupaten Muratara melalui Bupati Devi Suhartoni menyampaikan belasungkawa dan berjanji akan memberikan bantuan kepada keluarga korban. “Kami sangat berduka atas kejadian ini. Pemerintah daerah akan memberikan bantuan yang diperlukan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Bupati Devi Suhartoni.
Risiko Tambang Emas Rakyat Tanpa Izin
Insiden ini menyoroti risiko besar yang dihadapi para penambang emas rakyat, terutama di lokasi penambangan tanpa izin (PETI). Kondisi keselamatan yang minim dan tanah yang tidak stabil sering kali menjadi ancaman serius bagi mereka yang terlibat dalam aktivitas ini.
“Kejadian ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa aktivitas penambangan tanpa izin sangat berbahaya. Pemerintah harus lebih tegas dalam menertibkan PETI dan memberikan alternatif mata pencaharian yang aman bagi masyarakat,” kata aktivis lingkungan, Ridwan Saputra.
Penutup
Tragedi yang menimpa lima warga Muratara ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga dan mendorong upaya peningkatan keselamatan di sektor pertambangan rakyat. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!