Prabumulih, Hariansriwijaya.com – Nasib tragis dialami seorang remaja berinisial M (17) yang dipasung oleh ibunya sendiri di sebuah pondok kebun di Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih. Remaja tersebut dipasung dengan cara dirantai di dalam pondok karena sering melakukan aksi pencurian di lingkungan sekitar.
Setelah sempat diamankan oleh pihak kepolisian dari Polsek Cambai untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, M akhirnya diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Prabumulih. Penyerahan dilakukan pada Senin (16/9/2024) dengan tujuan memberikan perawatan dan pembinaan yang lebih layak bagi remaja tersebut.
Kronologi Penangkapan dan Pemindahan ke Dinas Sosial
Kasus ini mencuat setelah masyarakat setempat melaporkan perilaku M yang kerap terlibat dalam aksi pencurian di wilayah mereka. Kejadian ini memicu kekhawatiran warga, sehingga ibunya, yang merasa putus asa dengan perilaku anaknya, akhirnya memutuskan untuk memasungnya sebagai langkah terakhir.
Pihak Polsek Cambai bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga setempat. Mereka menemukan M dalam kondisi memprihatinkan, terpasung di pondok kebun dengan kaki yang dirantai. Menurut keterangan polisi, ibu M mengaku terpaksa melakukan tindakan tersebut karena sudah tidak sanggup mengendalikan perilaku anaknya yang terus-menerus mencuri, baik di rumah maupun di lingkungan sekitar.
Kapolsek Cambai, IPTU Sigit, menjelaskan bahwa setelah mendapatkan laporan dari warga, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi remaja tersebut dan membawanya ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi memutuskan untuk menyerahkan M ke Dinas Sosial agar mendapatkan penanganan lebih tepat.
“Remaja ini sudah kami amankan dan kami serahkan kepada pihak Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan dan perawatan lebih lanjut. Ibunya sendiri mengaku sudah tidak mampu lagi menangani anaknya, dan ini menjadi langkah terbaik bagi kesejahteraan remaja tersebut,” ujar IPTU Sigit kepada wartawan, Senin (16/9/2024).
Langkah Dinas Sosial dalam Penanganan Kasus
Setelah diserahkan oleh pihak kepolisian, Dinas Sosial Kota Prabumulih segera mengambil langkah-langkah untuk menangani M. Remaja tersebut dititipkan di rumah singgah yang dikelola oleh dinas sosial setempat. Di rumah singgah ini, M akan mendapatkan pembinaan, perawatan, dan pendampingan yang diperlukan untuk memperbaiki perilakunya.
Kepala Dinas Sosial Kota Prabumulih, Hj. Ida, menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian penuh terhadap kasus ini. M akan menjalani proses rehabilitasi di rumah singgah dengan dukungan dari para psikolog dan pekerja sosial yang berpengalaman. Fokus utama dinas sosial adalah membantu M agar bisa kembali beradaptasi dengan lingkungan sosial secara baik dan meninggalkan perilaku negatif yang selama ini dilakukannya.
“Remaja ini membutuhkan perawatan dan pendampingan khusus. Di rumah singgah, kami akan memberikan terapi psikologis serta pembinaan untuk membantunya keluar dari perilaku yang merugikan. Kami juga akan terus memantau perkembangan psikologisnya agar bisa pulih secara mental dan kembali berfungsi secara sosial,” jelas Hj. Ida.
Alasan Ibunya Memasung dan Tindakan Selanjutnya
Ibunya, yang berprofesi sebagai buruh tani di kebun, mengaku terpaksa memasung anaknya karena merasa frustasi. Setiap kali M dibawa pulang ke rumah, ia kerap melakukan aksi pencurian dan tidak bisa dikendalikan. Beberapa kali M bahkan mencuri barang-barang milik keluarga dan tetangga, yang membuat ibunya kehilangan kesabaran. Sebagai orang tua tunggal, ibu M merasa tidak ada pilihan lain selain memasung anaknya agar tidak mencuri lagi.
“Ibu M mengatakan bahwa ia sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi perilaku anaknya, tetapi tidak ada yang berhasil. Akhirnya, dia memilih langkah ekstrem ini dengan harapan anaknya akan berhenti mencuri. Namun, kami tetap mengingatkan bahwa pemasungan bukan solusi dan bisa menimbulkan dampak negatif lebih lanjut bagi kondisi mental anak,” tambah Hj. Ida.
Pihak Dinas Sosial berencana untuk memberikan pendampingan intensif, tidak hanya kepada M, tetapi juga kepada ibunya. Diharapkan, setelah proses rehabilitasi selesai, M bisa kembali berkumpul dengan keluarganya dalam keadaan yang lebih baik, tanpa perilaku mencuri yang berulang.
Fenomena Remaja yang Terjerumus ke Aksi Kriminal
Kasus M bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia, di mana remaja yang terlibat dalam aksi kriminalitas seperti pencurian kerap kali mendapat penanganan yang kurang tepat. Banyak di antara mereka yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit dan minimnya akses terhadap pendidikan serta pembinaan moral.
Psikolog anak, Ratih Kumalasari, mengatakan bahwa remaja seperti M biasanya melakukan tindakan kriminal karena kurangnya pengawasan, lingkungan sosial yang tidak mendukung, serta masalah emosional yang tidak terselesaikan.
“Kasus seperti ini menunjukkan bahwa remaja dengan latar belakang ekonomi sulit sering kali berakhir melakukan tindakan kriminal. Mereka merasa tidak memiliki banyak pilihan dalam hidup, sehingga memilih jalan yang salah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan dukungan moral, pendidikan, dan lingkungan yang sehat bagi para remaja agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” kata Ratih.
Ia menambahkan bahwa pemasungan, meskipun dilakukan dengan niat baik oleh orang tua yang frustasi, tetap tidak dapat dibenarkan. Penanganan yang lebih humanis dan tepat harus menjadi prioritas dalam menangani anak-anak yang bermasalah.
Harapan untuk Masa Depan M
Dengan dititipkannya M di rumah singgah, harapan besar muncul agar ia bisa menjalani pembinaan yang baik dan meninggalkan perilaku mencurinya. Pihak keluarga, masyarakat, dan dinas sosial berharap remaja ini dapat berubah dan kembali ke lingkungan sosialnya sebagai pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab.
Kasus ini juga menjadi pelajaran penting bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap remaja yang mengalami masalah sosial dan perilaku. Pembinaan sejak dini, perhatian yang lebih besar dari keluarga, serta penanganan yang tepat dari pemerintah adalah kunci untuk mencegah remaja jatuh ke dalam tindakan kriminal.
Dinas Sosial Kota Prabumulih berkomitmen untuk terus memberikan perhatian penuh terhadap kasus-kasus serupa dan memastikan bahwa anak-anak yang berada dalam situasi sulit mendapatkan perlindungan dan bimbingan yang layak.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!