Martapura, Hariansriwijaya.com – Kepolisian Resor (Polres) Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, telah berhasil menangkap dua pelaku pemalakan yang terlibat dalam aksi pengeroyokan dan pembacokan terhadap Pramono, seorang sopir truk berusia 41 tahun asal Lampung. Kasus kekerasan ini dipicu oleh penolakan korban untuk memberikan sejumlah uang yang diminta oleh para pelaku.
Kejadian bermula ketika Pramono dihentikan oleh tiga orang yang diduga melakukan pemalakan di daerah tersebut. Para pelaku memaksa korban untuk menyerahkan uang sebesar Rp 200 ribu. Namun, Pramono menolak untuk memenuhi permintaan itu. Penolakan tersebut membuat para pelaku naik pitam, hingga akhirnya terjadi tindak kekerasan yang berujung pada pengeroyokan dan pembacokan.
Tak lama setelah kejadian, pihak kepolisian bergerak cepat dengan menangkap salah satu tersangka berinisial AP, yang diduga menjadi pelaku utama dalam pembacokan tersebut. AP berhasil diamankan hanya satu jam setelah insiden terjadi. Sementara itu, dua pelaku lainnya juga telah ditangkap dalam operasi lanjutan yang dilakukan oleh Polres OKU Timur.
Kapolres OKU Timur menyatakan bahwa proses penyelidikan dan pengejaran para pelaku berjalan intensif. “Kami telah berhasil mengamankan para pelaku, dan saat ini mereka tengah diperiksa lebih lanjut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujarnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat maraknya aksi kriminal di jalanan yang sering kali mengancam keselamatan pengemudi truk dan masyarakat umum. Pihak kepolisian menghimbau agar masyarakat lebih waspada dan segera melapor jika mengalami hal serupa. Polisi juga berjanji akan terus melakukan patroli rutin di wilayah-wilayah rawan guna meminimalisir aksi kejahatan di jalanan.
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya keamanan di jalur-jalur transportasi yang kerap dilalui oleh para sopir truk. Mereka yang berperan penting dalam distribusi barang sering kali menjadi target aksi kriminal, seperti pemalakan dan perampokan. Peristiwa ini juga memicu kekhawatiran di kalangan pengemudi truk lainnya yang berharap adanya perlindungan lebih dari pihak berwenang.
Kini, para tersangka dihadapkan pada ancaman hukuman berat atas perbuatan mereka. Polisi memastikan bahwa proses hukum akan berjalan secara adil dan transparan, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Peristiwa pembacokan ini menjadi pengingat penting tentang risiko yang dihadapi para pekerja jalanan dan urgensi penegakan hukum yang lebih ketat di wilayah-wilayah rawan kejahatan.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!