Palembang, Hariansriwijaya.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) optimistis percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Jalan tol ini, yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, terus menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mempermudah mobilitas masyarakat serta distribusi barang.
Proyek pembangunan infrastruktur ini telah menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Jokowi selama dua periode, dan JTTS yang melintasi Sumsel menjadi salah satu fokus pengembangan di Pulau Sumatra. Pembangunan jalan tol yang menghubungkan berbagai kota besar di Sumatera diharapkan tidak hanya memudahkan transportasi, tetapi juga mendorong perekonomian regional dengan mempercepat distribusi logistik, meningkatkan pariwisata, dan menarik investasi.
Tiga Ruas Tol di Sumsel, Kunci Konektivitas
Saat ini, ada tiga ruas jalan tol yang sudah beroperasi di Sumsel, yaitu Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka), Palembang – Inderalaya (Palindra), dan Inderalaya – Prabumulih (Indraprabu). Ketiga ruas tol tersebut terbukti memberikan dampak positif bagi konektivitas antarwilayah di Sumsel, memperpendek jarak tempuh, dan mengurangi biaya transportasi.
Tol Terpeka, misalnya, telah mempersingkat waktu perjalanan dari Lampung ke Sumsel secara signifikan, yang sebelumnya memakan waktu lebih dari 12 jam kini hanya menjadi sekitar 5 hingga 6 jam. Hal ini berdampak langsung pada efisiensi distribusi barang, terutama bagi sektor industri dan pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi Sumsel.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumsel, Ir. Darma Budhi, menegaskan bahwa infrastruktur jalan tol ini tidak hanya menguntungkan dari sisi konektivitas antarwilayah, tetapi juga berdampak besar terhadap peningkatan sektor ekonomi lokal. “Dengan adanya tol, distribusi hasil bumi Sumsel seperti karet, sawit, dan produk-produk industri menjadi lebih cepat sampai ke pusat-pusat perdagangan. Ini tentu berimbas pada peningkatan pendapatan masyarakat,” ujar Budhi.
Proyek Indraprabu, Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Baru
Jalan Tol Inderalaya – Prabumulih (Indraprabu) yang baru diresmikan tahun 2024 menjadi salah satu proyek tol yang diharapkan memberikan dampak lebih besar bagi perekonomian Sumsel, terutama di wilayah pedalaman. Dengan panjang sekitar 65 kilometer, tol ini menghubungkan wilayah Prabumulih, yang terkenal dengan hasil bumi dan gas, dengan Palembang, ibu kota provinsi, yang merupakan pusat ekonomi dan perdagangan Sumsel.
Darma Budhi menjelaskan, percepatan pembangunan tol ini adalah bagian dari rencana besar pemerintah untuk membuka akses ke wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau. Dengan terbukanya akses tersebut, diharapkan investasi di sektor industri, perkebunan, dan pariwisata akan meningkat. “Tol Indraprabu akan membuka banyak peluang bagi investor untuk menanamkan modal mereka di sektor pertanian dan industri, yang selama ini terkendala karena akses transportasi yang terbatas,” tambah Budhi.
Potensi Tol Sumsel dalam Meningkatkan Pariwisata
Selain meningkatkan konektivitas ekonomi, kehadiran JTTS juga diyakini akan memperkuat sektor pariwisata di Sumsel. Dengan akses yang lebih mudah ke destinasi wisata, seperti Danau Ranau, Gunung Dempo, dan berbagai objek wisata budaya lainnya, jumlah kunjungan wisatawan diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyatakan optimisme bahwa tol ini akan membuka jalan bagi berkembangnya pariwisata di wilayah Sumsel. “Selama ini, salah satu hambatan terbesar dalam pengembangan pariwisata di Sumsel adalah sulitnya akses transportasi. Dengan adanya tol, wisatawan dari luar Sumsel, terutama dari Pulau Jawa dan kota-kota besar lainnya di Sumatra, bisa lebih mudah dan cepat mencapai destinasi wisata kita,” jelas Herman.
Pemerintah daerah juga berencana untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata di wilayah yang dilalui JTTS. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel.
Tantangan dan Prospek Ke Depan
Meski pembangunan JTTS di Sumsel telah memberikan dampak positif, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait dengan pembebasan lahan dan penyelesaian beberapa ruas yang masih dalam tahap konstruksi. Namun, pemerintah provinsi terus berupaya menyelesaikan kendala tersebut agar proyek ini bisa rampung sesuai jadwal.
Herman Deru juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga dan mendukung keberlanjutan proyek-proyek infrastruktur ini. “Tol ini adalah milik bersama, manfaatnya juga akan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, kita semua punya tanggung jawab untuk mendukung pembangunan ini, baik dari segi penggunaan yang bijak maupun menjaga agar fasilitas ini tetap dalam kondisi baik,” tegas Herman.
Di masa depan, dengan rampungnya seluruh jaringan JTTS yang melintasi Sumsel, provinsi ini diproyeksikan akan menjadi salah satu pusat perekonomian baru di wilayah Sumatra. Jalan tol yang menghubungkan kota-kota besar dan sentra-sentra ekonomi di Sumsel akan semakin memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan langkah percepatan pembangunan ini, Pemprov Sumsel optimistis bahwa perekonomian daerah akan tumbuh lebih pesat, dan Sumsel siap menjadi pemain utama dalam perekonomian nasional.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!