Muaradua, Hariansriwijaya.com – Jalan alternatif yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan OKU Selatan kini hampir terputus total, mengancam keterisoliran puluhan desa di wilayah tersebut.
Kerusakan jalan ini terjadi akibat longsor yang dipicu oleh hujan deras yang mengguyur daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Lokasi yang terdampak terletak di Jalan Raya Simpang Aji-Simpang Campang, tepatnya di Desa Talang Baru, Kecamatan Buay Sandai Aji, Kabupaten OKU Selatan.
Jalan ini merupakan jalur alternatif penting yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, serta menjadi akses utama bagi masyarakat di Kecamatan Kisam Ilir, Muaradua Kisam, Pulau Beringin, Sungai Are, dan Sindang Danau. Namun, jalan tersebut kini hanya tersisa sekitar satu meter.
Kondisi jalan yang semakin parah tergerus oleh hujan lebat menyebabkan nyaris putus total, memicu kekhawatiran akan isolasi wilayah-wilayah tersebut. “Tinggal menunggu waktu jalan akan putus,” kata Salani, seorang warga yang kebetulan melintas di lokasi pada Rabu (19/6).
Salani menjelaskan bahwa jika jalan ini tidak segera diperbaiki oleh pemerintah, dampaknya akan sangat signifikan. “Jika tidak segera ditangani, akses jalan tergerus lalu putus, ada puluhan desa dari lima kecamatan yang akan terisolir,” tambahnya.
Warga setempat lainnya, Ujang, juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai kondisi jalan yang hampir terputus tersebut. Ia menyebutkan bahwa situasi ini sangat membahayakan para pengendara yang melintas. “Badan jalan yang tinggal satu meter tersebut membuat pengendara harus berhati-hati saat melalui jalan ini. Padahal, baru beberapa bulan lalu dipasang bronjong, tapi sudah kembali tergerus dan nyaris putus total. Harapan kami, jalan ini benar-benar diperbaiki dengan perencanaan yang matang,” ungkapnya.
Sebagai informasi, jalan ini bukan hanya akses utama menuju Muaradua, Pulau Beringin, Sungai Are, dan Sindang Danau, tetapi juga jalur vital yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dengan Bengkulu. Kerusakan yang terus berlanjut tanpa penanganan yang tepat dapat menyebabkan terputusnya konektivitas penting antara kedua provinsi ini, menghambat aktivitas ekonomi dan mobilitas warga setempat.
Situasi ini memerlukan perhatian segera dari pihak pemerintah dan dinas terkait untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan dan memastikan jalan tersebut dapat kembali digunakan dengan aman. Tanpa tindakan cepat, puluhan desa di lima kecamatan tersebut akan menghadapi ancaman keterisoliran yang serius, mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan perekonomian masyarakat setempat.