Jakarta, Hariansriwijaya.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Selasa (9/7/2024), mencapai level Rp16.251. Penguatan rupiah ini terjadi di tengah kenaikan tipis dolar AS.
Mengutip data dari Bloomberg, rupiah ditutup menguat 6,5 poin atau 0,04% menjadi Rp16.251 per dolar AS. Indeks dolar AS juga mengalami peningkatan sebesar 0,07%, mencapai posisi 105,07.
Pergerakan Mata Uang Asia
Sementara itu, mata uang lain di Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Yen Jepang melemah sebesar 0,04%, sedangkan won Korea menguat 0,06%. Yuan China turun 0,05%, ringgit Malaysia melemah 0,03%, dan baht Thailand menguat tipis sebesar 0,02%.
Pernyataan The Fed dan Dampaknya
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa pasar saat ini sedang memperbesar taruhannya bahwa Ketua The Fed, Jerome Powell, akan memberikan pernyataan dovish dalam kesaksiannya di hadapan kongres. “Meskipun Powell baru-baru ini mencatat kemajuan menuju disinflasi, dia juga mengatakan bahwa The Fed masih memerlukan kepercayaan lebih untuk mulai menurunkan suku bunga,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis pada Selasa (9/7/2024).
Menurut Ibrahim, data utama inflasi indeks harga konsumen yang akan dirilis juga kemungkinan besar akan mempengaruhi prospek suku bunga The Fed. Saat ini, terdapat peluang sekitar 76% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September 2024, menurut FedWatch Tool.
Kondisi Ekonomi Dalam Negeri
Di dalam negeri, pemerintah memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan melebar menjadi 2,7% dari produk domestik bruto (PDB), atau mencapai Rp609,7 triliun pada akhir 2024. Proyeksi defisit tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan target awal dalam APBN 2024, yang sebesar Rp522,8 triliun atau setara dengan 2,29% dari PDB.
Defisit ini disebabkan oleh peningkatan belanja negara yang diperkirakan akan mencapai Rp3.412,2 triliun pada akhir 2024, naik dari pagu awal sebesar Rp3.325,1 triliun. Sementara itu, pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp2.802,5 triliun, naik tipis dari target awal Rp2.802,3 triliun.
Penutupan Defisit dan Penggunaan SAL
Untuk menutup tambahan defisit tersebut, pemerintah akan menggunakan saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp100 triliun. Ibrahim menambahkan, “Sebelumnya, pemerintah pada tahun 2022 dan 2023 mampu mengumpulkan SAL yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan saat ini, terutama di tengah kondisi suku bunga global yang cenderung tinggi.”
Proyeksi Pergerakan Rupiah
Pada perdagangan besok, Rabu (10/7/2024), Ibrahim memperkirakan bahwa rupiah akan tetap bergerak fluktuatif tetapi kemungkinan ditutup melemah pada rentang Rp16.270 hingga Rp16.330 per dolar AS.
Kesimpulan
Meskipun rupiah mengalami penguatan pada perdagangan Selasa, berbagai faktor ekonomi baik domestik maupun internasional, termasuk kebijakan The Fed dan kondisi fiskal Indonesia, akan terus mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.