Pagar Alam, Hariansriwijaya.com – Jalur menuju Objek Wisata Gunung Dempo, tepatnya di Desa Pagar Agung, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, kini dihiasi oleh pemandangan yang memprihatinkan. Sampah-sampah berserakan di sepanjang tepi jalan, mencemari keindahan alam yang seharusnya menyambut para pengunjung yang datang untuk menikmati pesona Gunung Dempo.
Tumpukan sampah ini terutama terlihat mencolok di sekitar area depan Gudang Bulog, yang berlokasi di tepi jalan utama menuju objek wisata tersebut. Kondisi ini mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan sekitar, yang seharusnya menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Menurut pantauan di lapangan, penyebab utama dari menumpuknya sampah ini adalah saluran drainase yang tersumbat di depan Gudang Bulog. Saluran air yang seharusnya mengalirkan air hujan dan limbah dari permukiman sekitar ternyata tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan genangan air dan akhirnya mendorong sampah-sampah menumpuk di permukaan.
Situasi ini memicu kekhawatiran dari warga setempat dan para pelaku pariwisata yang khawatir kondisi ini akan berdampak buruk pada citra Gunung Dempo sebagai destinasi wisata. Selain menimbulkan bau tidak sedap, sampah yang berserakan juga dapat mengganggu kelancaran lalu lintas di jalur tersebut, terutama bagi kendaraan wisatawan yang berkunjung.
Upaya perbaikan kondisi ini tentunya sangat diperlukan, baik oleh pihak pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar. Pembersihan saluran drainase dan pengelolaan sampah yang lebih baik menjadi langkah mendesak untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi aspek penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagar Alam, dalam tanggapannya, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan tindakan untuk membersihkan saluran drainase yang tersumbat tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Situasi ini menunjukkan bahwa masalah drainase yang tersumbat tidak hanya berdampak pada lingkungan fisik, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Ketika jalur utama menuju objek wisata tercemar oleh sampah, ini bisa menurunkan daya tarik kawasan tersebut di mata wisatawan, yang pada akhirnya bisa merugikan perekonomian lokal yang bergantung pada sektor pariwisata.
Dengan penanganan yang cepat dan efektif, diharapkan masalah sampah di jalur menuju Gunung Dempo ini dapat segera teratasi, sehingga kawasan ini kembali menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi dan dinikmati keindahannya. Pengelolaan lingkungan yang baik tidak hanya menjaga keindahan alam, tetapi juga memastikan keberlanjutan pariwisata di Pagar Alam.