Ogan Ilir, Hariansriwijaya.com – Sebuah video yang menampilkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, tengah berjoget dan membuat konten TikTok dari dalam sel mendadak viral di media sosial. Video ini memicu reaksi publik dan perhatian pihak Lapas.
Dalam video berdurasi sekitar 50 detik, terlihat tiga tahanan bertelanjang dada asyik berjoget di dalam kamar tahanan. Mereka tampak menghadap kamera sambil menampilkan gerakan yang seirama dengan irama musik yang diputar. Tak hanya itu, video lain juga menunjukkan tahanan lain ikut terlibat dalam aktivitas serupa. Kedua video tersebut diunggah ke platform TikTok dan dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, menuai komentar beragam dari warganet.
Kalapas Tanjung Raja Ambil Langkah Tegas
Kepala Lapas Tanjung Raja, Bagus Kurniawan, menyatakan pihaknya telah mengetahui video tersebut dan segera mengambil tindakan. Ia mengonfirmasi bahwa aktivitas para tahanan yang terekam dalam video tersebut jelas melanggar aturan.
“Kami telah melakukan investigasi dan mengidentifikasi pelaku dalam video tersebut. Para WBP yang terlibat sudah diberi sanksi tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Bagus kepada wartawan, Kamis (25/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak Lapas, khususnya dalam pengawasan terhadap warga binaan. “Kami juga akan meningkatkan pengamanan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” tambahnya.
Kontroversi Akses Gadget di Lapas
Insiden ini memunculkan kembali pertanyaan tentang bagaimana akses perangkat elektronik, seperti ponsel, bisa dimiliki oleh tahanan. Bagus menjelaskan bahwa pihak Lapas terus berupaya menegakkan aturan terkait larangan penggunaan gadget oleh WBP. Namun, ia mengakui masih ada celah yang perlu diperbaiki.
“Kami bekerja keras untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang ke dalam lapas, termasuk melalui penggeledahan rutin. Namun, kasus ini menjadi pengingat bahwa pengawasan harus lebih diperketat,” tegasnya.
Reaksi Publik dan Warganet
Video tersebut mendapat berbagai respons dari masyarakat. Banyak yang mengecam aksi para tahanan karena dianggap tidak pantas dilakukan di dalam lapas. Namun, ada pula yang menyindir lemahnya pengawasan di institusi pemasyarakatan.
Seorang warganet berkomentar, “Kalau bisa main TikTok di dalam penjara, artinya ada yang salah dengan sistemnya. Tolong evaluasi lebih serius.”
Sementara itu, sebagian warganet menyayangkan tindakan para tahanan, yang dinilai tidak menunjukkan sikap penyesalan atas kesalahan mereka.
Komitmen untuk Perbaikan
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat di lembaga pemasyarakatan. Kalapas Bagus Kurniawan menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperbaiki sistem dan memastikan warga binaan menjalani pembinaan sesuai aturan.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung proses pembinaan WBP, sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” tutupnya.
Viralnya video TikTok dari dalam lapas ini sekaligus menjadi bahan refleksi untuk meningkatkan integritas sistem pemasyarakatan di Indonesia.