Pekanbaru, Hariansriwijaya.com – Sebuah kabar menggembirakan datang dari Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Seekor bayi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang berjenis kelamin betina lahir dengan berat 104 kilogram. Kondisi bayi gajah ini dilaporkan sehat dan aktif menyusu setelah kelahirannya pada Senin (4/11) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Kepala Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Genman Suhefti Hasibuan, menjelaskan bahwa bayi gajah tersebut lahir dari pasangan induk gajah bernama Ngatini dan pejantan Robin. “Bayi gajah ini dalam keadaan sehat dan aktif, serta telah menyusu pada induknya,” kata Genman saat dikonfirmasi di Pekanbaru, Selasa (5/11).
Sejarah Kelahiran Gajah di TWA Buluh Cina
Bayi gajah yang baru lahir ini merupakan anak kedua bagi pasangan Ngatini dan Robin. Ngatini, induk gajah betina berusia 24 tahun, sebelumnya berhasil diselamatkan dari konflik manusia dengan satwa di Bencah Kelubi, Tapung, pada tahun 2005. Sementara itu, Robin, gajah jantan berusia 25 tahun, juga merupakan hasil penyelamatan pada tahun yang sama, setelah terpisah dari induknya di Rokan Hulu.
Kedua gajah tersebut dipindahkan ke TWA Buluh Cina pada tahun 2017, sebagai bagian dari upaya konservasi untuk memperkaya keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. “Kami sangat bersyukur dengan kelahiran ini, yang menunjukkan bahwa TWA Buluh Cina masih menjadi tempat yang aman dan kondusif bagi kehidupan satwa liar yang dilindungi,” ujar Genman.
Kelahiran Kedua Ngatini dan Robin
Bayi gajah ini menjadi anak kedua bagi pasangan tersebut. Anak pertama, yang juga lahir di TWA Buluh Cina pada 3 Juli 2020, diberi nama Damar oleh Gubernur Riau saat itu, Syamsuar. Nama Damar diambil dari jenis pohon meranti, yang juga memiliki makna sebagai pelita.
Proses kehamilan gajah Sumatera diketahui berlangsung sekitar 22 bulan, yang merupakan masa kehamilan terpanjang di antara spesies mamalia. Kelahiran ini menambah keyakinan bahwa TWA Buluh Cina terus berperan penting dalam konservasi gajah Sumatera, yang merupakan salah satu spesies langka dan dilindungi di Indonesia.
TWA Buluh Cina sebagai Kawasan Konservasi
Adanya kelahiran bayi gajah ini menegaskan peran TWA Buluh Cina sebagai salah satu kawasan konservasi yang mendukung kelestarian satwa langka. Dengan fasilitas dan pengelolaan yang baik, kawasan ini menjadi habitat yang aman bagi gajah Sumatera dan satwa lainnya, serta memberikan harapan bagi upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Provinsi Riau.
Kelahiran bayi gajah ini juga memberikan optimisme bagi para pegiat konservasi, yang terus berupaya melindungi satwa liar dari ancaman perburuan dan hilangnya habitat alami mereka.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!