Sleman, Hariansriwijaya.com – Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta yang mengakui telah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi di kampusnya. Pengakuan ini disampaikan dalam sebuah surat permintaan maaf yang kemudian menjadi viral di media sosial.
JS, dosen Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta, mengakui perbuatannya dalam surat yang beredar. Meskipun identitas korban tidak diungkapkan dalam surat tersebut, JS menyatakan kesalahan yang dilakukannya.
“Dengan surat ini saya mengakui telah melakukan tindakan kekerasan seksual kepada korban yang identitasnya tidak disebutkan untuk melindungi korban,” tulis JS dalam surat tersebut.
JS mengaku telah memeluk, menyentuh, dan mencium pipi kiri-kanan korban tanpa persetujuan. Dia mengungkapkan penyesalannya dan meminta maaf atas perbuatannya.
“Saya sangat menyesal atas tindakan saya dan berharap agar korban dapat pulih dan kembali beraktivitas dengan aman,” tambahnya.
Dosen ini juga berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya dan bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh keputusan rektor. Sanksi tersebut termasuk pemberhentian dari jabatan Ketua Jurusan, penundaan tugas sebagai dosen selama dua tahun, dan penggantian kerugian yang dialami oleh korban.
Surat permintaan maaf ini ditandatangani oleh Ketua Satgas PPKS UPN Veteran Yogyakarta, Ida Susi Dewanti, dan JS sendiri.
Menurut Sub Koordinator Humas dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta, Panji Dwi Ashrianto, kejadian ini terjadi tahun lalu dan korban adalah seorang mahasiswi di kampus tersebut. Panji menjelaskan bahwa surat permohonan maaf ini diunggah secara resmi oleh Satgas PPKS UPN Veteran Yogyakarta sebagai tindak lanjut penyelesaian kasus tersebut.
Meskipun demikian, Panji menegaskan bahwa penanganan kasus ini telah selesai dengan pembuatan surat permintaan maaf dan pemberian sanksi kepada JS.
“Pihak Satgas PPKS lebih berwenang untuk memberikan detail tentang kejadian dan penanganannya,” kata Panji.
Panji juga menegaskan bahwa kampus tidak mengabaikan dampak psikologis dari korban dan melakukan sosialisasi tentang kekerasan seksual kepada seluruh civitas akademika melalui berbagai kegiatan.
Skandal ini menunjukkan bahwa universitas serius dalam menangani kasus kekerasan seksual dan berkomitmen untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!