Palembang, Hariansriwijaya.com – Gua Jepang, sebuah cagar budaya bersejarah yang terletak di Pasar Km 5 Palembang, Sumatera Selatan, sedang menghadapi ancaman serius. Gua ini, yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang selama Perang Dunia II, kini dilaporkan akan dijual oleh pemilik lahan. Lokasi gua yang berada di Jalan AKBP H Umar, tepat di belakang Pasar Km 5, kini menjadi sorotan karena kondisinya yang memprihatinkan dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Menurut cerita warga setempat, Gua Jepang ini memiliki jaringan terowongan yang konon bisa tembus hingga ke RS RK Charitas dan Benteng Kuto Besak, yang kini dikelola oleh Kodam II/Sriwijaya sebagai kantor Kesehatan Daerah Militer. Namun, kondisi gua saat ini sangat memprihatinkan dengan banyak semak belukar dan tak terawat, bahkan sering dijadikan tempat menginap oleh gelandangan, menyebabkan bau tidak sedap di sekitarnya.
Kabar mengenai rencana penjualan lahan tempat gua ini berada mengundang reaksi dari berbagai pihak, termasuk Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB). Ketua AMPCB, Vebri Al Lintani, bersama anggota lainnya seperti Mang Dayat, Genta, dan Isnayanti, mengunjungi lokasi gua pada Minggu, 9 Juni 2024, untuk meninjau langsung kondisi terkini.
“Kondisi Gua Jepang ini sangat memprihatinkan. Dari dua bangunan yang ada, satu sudah ambruk dan hancur. Jika tidak segera ditangani, seluruhnya bisa rusak berat dan hilang,” ungkap Vebri.
Ia menambahkan bahwa patok tanah di sekitar gua sudah diklaim sebagai milik warga, yang membuat situasi semakin rumit. “Ini seharusnya menjadi tanah negara yang dijadikan cagar budaya, namun kini ada yang mengklaim sebagai tanah pribadi. Ada apa sebenarnya?” tanya Vebri.
Lebih lanjut, Vebri mengungkapkan keprihatinannya mengenai kondisi lingkungan sekitar gua yang kini menjadi tempat pembuangan sampah. Padahal, menurutnya, lokasi ini seharusnya bisa dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah.
“Kami mendengar isu bahwa ada warga yang menawarkan lahan ini untuk dijual. Ini sangat mengkhawatirkan,” tambahnya.
Selain Gua Jepang, kawasan tersebut juga memiliki tiga rumah peninggalan Jepang yang kini menjadi hunian pribadi. Rumah-rumah ini, yang berlokasi di atas Gua Jepang, di lingkungan SMP Karya Ibu, dan di Rimba Kemuning Satu, dibangun dengan ciri khas Jepang dan berfungsi sebagai posko atau bunker kecil yang tahan peluru dengan dinding setebal satu meter.
Vebri mengkritik pemerintah daerah yang kurang memperhatikan peninggalan sejarah ini. “Peninggalan ini seharusnya diperhatikan oleh pemerintah daerah. Pembangunan tidak hanya soal fisik, tetapi juga membangun jiwa bangsa dengan mengingat sejarah. Kita tidak boleh melupakan sejarah,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa Gua Jepang dan rumah-rumah peninggalan ini bisa menjadi aset wisata yang berharga jika dikelola dengan baik. “Anak-anak veteran Jepang mungkin ingin melihat tempat-tempat ini, dan itu bisa menjadi peluang wisata yang menguntungkan,” katanya.
Vebri juga mendesak Kodam II/Sriwijaya untuk mengambil komitmen dalam melestarikan Gua Jepang sebagai bagian dari warisan sejarah dan budaya pertahanan. “Dulu, prajurit menunggui aset ini. Proses peralihannya harus dihargai sebagai wilayah kekuasaan negara dan sebagai Defence Heritage,” ujarnya.
Ke depan, AMPCB berencana untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai peninggalan Jepang ini dan menyusun rekomendasi untuk pemerintah. Mereka juga berencana mengunjungi beberapa Gua Jepang lainnya di Palembang, seperti yang berada di Jalan Joko, Jakabaring, Lorong Sikam Plaju, dan Lebong Gajah.
“Kami akan terus mengadvokasi pemerintah untuk merevitalisasi Gua Jepang ini. Situasinya sudah sangat genting dan sangat terancam punah,” pungkas Vebri.
AMPCB berharap tindakan cepat dari pemerintah dan pihak terkait untuk menyelamatkan Gua Jepang dan menjadikannya sebagai aset budaya yang bisa mendukung pariwisata dan pendidikan sejarah bagi generasi mendatang.***/seno
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!