Jakarta, Hariansriwijaya.com – Keributan antara dua istri pesulap legendaris, Pak Tarno, menjadi perhatian publik. Kejadian ini berlangsung saat Sariah, istri tua Pak Tarno, berusaha menjemput suaminya yang tinggal bersama istri mudanya, Dewi, di sebuah kontrakan, Senin (20/1/2025) seperti yang dikutip dari laman Kabar Kala.
Pak Tarno, yang kini dalam kondisi sakit dan bergantung pada kursi roda, terlihat menangis histeris di tengah perselisihan tersebut. Momen itu mencerminkan tekanan yang dirasakan pesulap senior ini, yang masih harus bekerja meski kesehatannya menurun drastis.
Dua Perempuan, Satu Suami
Sariah mengaku datang untuk membawa suaminya kembali pulang ke rumah mereka, mengingat kondisi Pak Tarno yang membutuhkan perhatian dan perawatan intensif. Namun, Dewi, istri muda yang selama ini menemani Pak Tarno di kontrakan sederhana, bersikeras mempertahankan keberadaan suaminya di sana.
Menurut tetangga, meski sakit, Pak Tarno tetap gigih bekerja. Ia kerap tampil di acara kecil-kecilan dan menjual ikan cupang di lingkungan sekolah demi memenuhi kebutuhan hidup. “Pak Tarno itu nggak mau menyerah. Tapi, ya, kondisinya sekarang memprihatinkan,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Tangis Pak Tarno Pecah
Di tengah keributan yang berlangsung, Pak Tarno terlihat tak kuasa menahan air mata. “Saya cuma ingin semuanya damai,” ucapnya dengan suara bergetar. Sang pesulap legendaris ini seolah terjepit di antara dua wanita yang sama-sama mencintainya, namun berbeda pandangan tentang cara terbaik merawatnya.
Pesan Haru untuk Pak Tarno
Kejadian ini memantik simpati dari masyarakat yang berharap Pak Tarno mendapatkan kedamaian di masa tuanya. “Pak Tarno sudah banyak menghibur kita dengan sulapnya. Sekarang giliran kita doakan dia agar bisa bahagia dan sehat kembali,” ujar seorang penggemarnya di media sosial.
Harapan untuk Damai
Kisah ini menjadi pengingat tentang pentingnya kebersamaan dan dukungan keluarga di masa sulit. Pak Tarno, sang pesulap yang dulu selalu membuat orang tertawa, kini membutuhkan cinta dan perhatian lebih dari orang-orang terdekatnya.