Baturaja, Hariansriwijaya.com – Para petani kelapa sawit di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, kini merasa lebih optimis setelah harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terus menunjukkan peningkatan. Pada Minggu (10/11/2024), harga sawit di tingkat pabrik naik menjadi Rp 2.735 per kilogram, sedikit lebih tinggi dibandingkan awal Oktober lalu yang masih berada di angka Rp 2.705 per kilogram.
Kenaikan ini disambut baik oleh para petani, terutama di tengah persaingan harga komoditas perkebunan lainnya seperti karet, yang kian dianggap kurang stabil dan kurang menjanjikan. Salah satu petani sawit di OKU, Rahmat (45), mengungkapkan rasa syukurnya atas kenaikan harga tersebut. “Ini berita baik bagi kami. Dengan harga sawit yang lebih stabil dan cenderung naik, penghasilan kami juga menjadi lebih terjamin,” ujarnya.
Kenaikan harga sawit ini diperkirakan dipicu oleh tingginya permintaan dari sektor industri yang terus membutuhkan bahan baku sawit, baik untuk minyak nabati maupun produk turunan lainnya. Di sisi lain, karet yang dulunya menjadi primadona bagi petani OKU kini kalah bersaing karena harga yang fluktuatif dan sering kali rendah, sehingga banyak petani mulai beralih mengandalkan sawit sebagai sumber penghasilan utama.
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan OKU, tren kenaikan harga sawit ini memang terjadi secara perlahan namun konsisten dalam beberapa bulan terakhir. Pejabat Dinas Perkebunan, Bambang Santoso, menjelaskan bahwa harga sawit di tingkat pabrik saat ini relatif stabil dan diharapkan terus naik. “Kondisi ini sangat positif, karena memberikan motivasi bagi petani untuk lebih fokus mengembangkan perkebunan sawit mereka,” jelasnya.
Para petani di OKU pun semakin bersemangat untuk merawat dan meningkatkan hasil panen mereka. Banyak dari mereka kini mulai memperbaiki metode perawatan kebun, mulai dari pemupukan yang lebih teratur hingga menjaga kebersihan area tanam, demi menghasilkan buah sawit berkualitas tinggi yang mampu mendongkrak pendapatan.
Sementara itu, pemerintah daerah terus mendorong pengembangan perkebunan sawit sebagai salah satu sektor unggulan di OKU. Selain memberikan pendampingan kepada petani, pemerintah juga memperluas akses pasar agar harga jual sawit tetap kompetitif. Diharapkan, kenaikan harga sawit ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di kalangan petani yang selama ini bergantung pada komoditas perkebunan.
Dengan harga yang semakin stabil dan potensi keuntungan yang lebih baik dibandingkan karet, sawit kini menjadi pilihan utama bagi banyak petani di OKU. Kenaikan ini membawa harapan baru bagi mereka, sekaligus memperkuat sektor perkebunan di wilayah Sumatera Selatan sebagai salah satu penopang ekonomi daerah.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!