Serang, Hariansriwijaya.com – Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk mengoptimalkan rest area di sepanjang jalur mudik sebagai buffer zone guna mengurangi kemacetan yang sering terjadi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan kelancaran arus kendaraan menuju Pulau Sumatera.
Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, menyampaikan bahwa upaya ini merupakan tindak lanjut dari arahan Wakil Menteri Perhubungan dan Komisi V DPR RI dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu. Dalam pernyataannya pada Selasa (5/11) di Serang, Al Muktabar menjelaskan bahwa sebelumnya Pemprov Banten berencana untuk mengelola konsep holding rest area di Kilometer 97 Merak sebagai zona penyangga. Namun, karena arus mudik merupakan isu nasional yang rutin dipantau, proyek ini kini berada di bawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum.
“Pada prinsipnya, kami siap mendukung segala kebutuhan untuk pembangunan buffer zone ini. Untuk liburan Natal dan Tahun Baru 2025, kami akan mengoptimalkan rest area yang ada mulai dari Kilometer 43 Balaraja hingga Kilometer 68 di Bogeg,” ujar Al Muktabar.
Pemerintah Provinsi Banten juga telah membebaskan sekitar 2,5 hektare lahan yang akan dimanfaatkan sebagai buffer zone. Lahan ini diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan kendaraan yang sering menumpuk di Pelabuhan Merak, sehingga arus lalu lintas dapat terjaga dengan lebih lancar.
Proyek pengembangan buffer zone ini terus berjalan, dengan harapan bahwa fasilitas ini dapat berfungsi sepenuhnya pada musim mudik Idul Fitri 2025 mendatang. Pembangunan buffer zone ini juga bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi pemudik dan mencegah terjadinya penumpukan kendaraan di pintu masuk pelabuhan.
Selain itu, Al Muktabar menyoroti pentingnya kedisiplinan masyarakat terkait pembelian tiket perjalanan selama musim libur. Berdasarkan evaluasi tahunan, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah banyaknya masyarakat yang datang ke pelabuhan tanpa tiket atau dengan tiket yang belum sesuai dengan waktu keberangkatan. Hal ini sering menyebabkan antrean panjang dan kerumunan di pelabuhan.
“Oleh karena itu, dengan adanya buffer zone dan pengoptimalan rest area, kami berharap masyarakat bisa membeli tiket terlebih dahulu sebelum menuju pelabuhan. Ini untuk memastikan arus perjalanan tidak tersendat dan semua berjalan lancar,” kata Al Muktabar.
Gubernur Banten juga mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam memesan tiket perjalanan, mengingat banyaknya kendala yang timbul akibat ketidaktepatan waktu keberangkatan. “Jika tiket sudah dipesan untuk besok, jangan berangkat hari ini. Dan bagi yang belum membeli tiket, harap tidak memaksakan diri untuk berangkat lebih awal,” tegasnya.
Dengan upaya ini, Pemprov Banten berharap dapat menciptakan pengalaman mudik yang lebih nyaman dan terorganisir, serta mengurangi potensi kemacetan yang sering terjadi di pintu masuk Pulau Sumatera, khususnya Pelabuhan Merak.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!