Nias, Hariansriwijaya.com – Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun di Nias, Sumatera Utara, mengalami nasib tragis setelah menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri. Bocah malang yang diidentifikasi dengan inisial NN itu diduga mengalami penganiayaan berkepanjangan oleh tantenya, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah video dan foto kondisi NN beredar luas di media sosial. Dalam unggahan yang viral, terlihat kondisi fisiknya yang memprihatinkan, dengan kaki yang mengalami cedera parah hingga menyebabkan cacat permanen. Masyarakat yang mengetahui kejadian ini pun turut mengecam tindakan kejam tersebut dan mendesak aparat penegak hukum untuk memberikan keadilan bagi korban.
Korban Diduga Tidur di Kandang Ayam
Bukan hanya mengalami penganiayaan, NN juga diduga hidup dalam kondisi yang jauh dari layak. Berdasarkan informasi yang dihimpun, bocah tersebut disebut-sebut dipaksa tidur di kandang ayam oleh tantenya. Hal ini semakin memperburuk kondisinya yang sudah mengalami luka akibat perlakuan kasar yang ia terima.
Sejumlah saksi di lingkungan sekitar menyatakan bahwa NN kerap terlihat dalam kondisi mengenaskan, dengan tubuh kurus dan penuh luka. Namun, karena ketakutan dan tekanan dari pihak keluarga, dugaan kekerasan ini baru terungkap setelah kasusnya ramai diperbincangkan di dunia maya.
Tante Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Penyidikan Lebih Lanjut
Pihak kepolisian setempat bergerak cepat setelah kasus ini viral. Tante korban kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal terkait kekerasan terhadap anak. Proses penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap lebih jauh motif di balik tindakan keji tersebut dan apakah ada pihak lain yang turut terlibat dalam penderitaan NN.
Menurut keterangan dari aparat kepolisian, NN saat ini telah mendapatkan perawatan medis untuk memulihkan kondisi fisiknya. Selain itu, pihak berwenang juga akan memastikan bahwa bocah tersebut mendapatkan perlindungan dan hak-hak yang layak sebagai seorang anak.
Reaksi Publik dan Seruan Keadilan
Kasus kekerasan yang dialami NN memicu kemarahan publik. Warganet ramai-ramai mengutuk perbuatan sang tante dan menuntut hukuman setimpal bagi pelaku. Sejumlah organisasi perlindungan anak juga turut bersuara, menyerukan pentingnya pengawasan ketat terhadap kasus kekerasan dalam keluarga agar tidak terulang kembali di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa masih banyak anak-anak yang hidup dalam kondisi rentan dan berisiko mengalami kekerasan. Masyarakat diharapkan lebih peka dan berani melaporkan jika menemukan indikasi kekerasan terhadap anak, agar korban bisa segera mendapatkan perlindungan yang layak.
Saat ini, NN masih menjalani pemulihan, baik secara fisik maupun psikologis. Aparat kepolisian berjanji akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas demi memberikan keadilan bagi bocah malang tersebut.**