Palembang, Hariansriwijaya.com — Warga di kawasan Jalan KI Marogan, Kemang Agung, Kertapati Palembang, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria yang kemudian diidentifikasi sebagai Daryo (64), seorang sopir truk asal Desa Talang Jepit, Kelurahan Handayani, Kecamatan Talang Ubi Pendopo, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan. Penemuan ini terjadi pada Selasa siang, 24 September 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut laporan dari pihak kepolisian dan saksi mata, Daryo ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di dalam truknya yang sedang terparkir di tepi jalan. Penemuan mayat Daryo ini membuat gempar warga setempat, terlebih setelah diketahui bahwa pria berusia 64 tahun tersebut sempat menelepon anaknya beberapa saat sebelum ditemukan tewas.
Kronologi Penemuan Mayat
Penemuan jasad Daryo bermula saat beberapa warga yang melintas di Jalan KI Marogan merasa curiga dengan sebuah truk yang terparkir di pinggir jalan dalam waktu yang cukup lama. Truk tersebut terlihat tidak bergerak sejak pagi hari, namun tidak ada tanda-tanda aktivitas dari pengemudinya. Salah seorang warga kemudian memberanikan diri mendekati truk dan mencoba memeriksa keadaan di dalamnya.
“Waktu itu truk sudah lama terparkir, tapi tidak ada gerakan sama sekali dari dalam. Ketika saya coba periksa, ternyata sopirnya tidak bergerak dan sudah tidak bernyawa,” ujar saksi mata yang pertama kali menemukan Daryo. Mendapati kondisi tersebut, warga setempat segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang.
Tak lama setelah menerima laporan, petugas kepolisian dari Polsek Kertapati tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban. Berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh Daryo, namun pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian.
Daryo Sempat Hubungi Anak Sebelum Meninggal
Menurut keterangan dari keluarga, Daryo sempat menghubungi anaknya melalui telepon beberapa saat sebelum ia ditemukan meninggal. Dalam percakapan tersebut, Daryo mengeluhkan rasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh. “Bapak sempat telepon anaknya, bilang kalau dia capek dan mungkin akan beristirahat sebentar di jalan,” ujar salah seorang kerabat korban.
Keluarga Daryo mengaku tidak menyangka bahwa itu akan menjadi percakapan terakhir mereka dengan sang sopir. Anak Daryo pun sempat menyarankan ayahnya untuk segera beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. “Kami kira dia akan baik-baik saja, ternyata kabar buruk yang kami terima,” tambah kerabat tersebut dengan nada pilu.
Dugaan Penyebab Kematian
Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari rumah sakit untuk memastikan penyebab pasti kematian Daryo. Namun, dugaan awal menyebutkan bahwa korban mungkin mengalami serangan jantung mendadak saat berada di dalam truk.
Kapolsek Kertapati, AKP Widodo, menyatakan bahwa pihaknya tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan yang mengarah pada tindak kekerasan atau kejahatan di lokasi kejadian. “Dari hasil pemeriksaan awal, kami tidak menemukan indikasi adanya kekerasan fisik. Namun, kami akan terus menelusuri kasus ini lebih dalam sambil menunggu hasil otopsi dari tim forensik,” ujar AKP Widodo.
Petugas medis yang tiba di lokasi segera mengevakuasi jenazah Daryo ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Keluarga juga telah diberitahu dan diminta untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait kondisi kesehatan Daryo sebelum kejadian.
Sopir Truk: Pekerjaan Berisiko Tinggi
Kasus meninggalnya Daryo mengingatkan kita akan risiko yang dihadapi para sopir truk yang kerap menghabiskan waktu berjam-jam di jalan tanpa istirahat yang cukup. Pekerjaan sebagai sopir truk memang sering kali dianggap sebagai profesi yang berat dan penuh tekanan, terutama bagi mereka yang harus mengangkut barang antar kota atau bahkan antar provinsi.
“Jam kerja yang panjang, kurangnya waktu istirahat, serta beban fisik dan mental yang berat sering kali membuat para sopir truk rentan terhadap masalah kesehatan, seperti kelelahan berlebihan atau serangan jantung,” ungkap seorang pakar kesehatan kerja yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia menambahkan bahwa penting bagi para sopir truk untuk menjaga kesehatan mereka, dengan mengatur waktu istirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri jika merasa lelah.
Dalam beberapa kasus, kondisi jalan yang buruk dan kemacetan lalu lintas juga turut memperburuk situasi bagi para pengemudi truk, membuat mereka harus menghabiskan waktu lebih lama di belakang kemudi.
Imbauan untuk Para Sopir
Kasus meninggalnya Daryo pun memunculkan keprihatinan di kalangan komunitas sopir truk di Palembang dan sekitarnya. Banyak yang berharap kejadian ini bisa menjadi pengingat bagi sesama sopir untuk lebih memperhatikan kesehatan dan kondisi fisik saat bekerja. “Kami semua tahu kalau pekerjaan ini berat, tapi kesehatan tetap nomor satu. Jangan sampai kita memaksakan diri di jalan, apalagi kalau sudah merasa capek atau tidak enak badan,” ujar salah satu rekan sesama sopir.
Polisi dan otoritas terkait juga mengimbau kepada para pengemudi truk agar selalu memprioritaskan keselamatan diri saat bekerja. “Jangan ragu untuk berhenti dan beristirahat jika merasa lelah. Jalanan selalu ada, tapi nyawa hanya satu,” pesan AKP Widodo.
Penutup
Kejadian meninggalnya Daryo menambah daftar panjang tragedi yang dialami para sopir truk di Indonesia. Profesi yang mereka jalani memang penuh tantangan, dan sering kali nyawa menjadi taruhannya. Diharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi para pengemudi lainnya untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan mereka sebelum memulai perjalanan jauh.
Jenazah Daryo rencananya akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Talang Jepit, Pendopo, Kabupaten PALI, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan ini.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!