Jambi, Hariansriwijaya.com – Media sosial X (dulu dikenal sebagai Twitter) baru-baru ini digemparkan oleh sebuah video skandal yang melibatkan mahasiswa dari Universitas Jambi (Unja). Video tersebut memperlihatkan dua mahasiswa yang sedang melakukan hubungan intim, dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.
Video yang berdurasi sekitar 20 detik ini menampilkan dua orang yang diduga mahasiswa Unja, masing-masing dikenal dengan inisial KN dan MAAL. Dalam video tersebut, kalimat “Enak Yank” yang diucapkan oleh salah satu pemeran menjadi perhatian utama, hingga memicu tren di media sosial.
Menanggapi hebohnya peredaran video tersebut, kuasa hukum kedua mahasiswa, KN dan MAAL, memberikan klarifikasi melalui berbagai platform media. Dilansir dari solobalapan.com, pengacara kedua mahasiswa tersebut menyatakan bahwa KN dan MAAL sebenarnya adalah pasangan suami istri yang sah.
“Kami ingin mengklarifikasi, pertama, korban KN dan MAAL adalah suami istri,” ujar kuasa hukum mereka, seperti yang dikutip dari akun TikTok Serumpun Jambi.
Pengacara tersebut menambahkan bahwa karena status mereka sebagai suami istri, tidak ada yang salah dengan konten video tersebut. “Video tersebut wajar kalau dilakukan suami istri, yang tidak wajar adalah tindakan penyebarannya tanpa izin,” lanjutnya.
Diketahui, KN dan MAAL resmi menikah pada Januari 2023. Video yang viral tersebut dibuat beberapa bulan setelah pernikahan mereka, tepatnya pada Agustus 2023 dan Januari 2024.
“KN dan MAAL menikah pada Januari 2023, dan video tersebut dibuat pada Agustus 2023 serta Januari 2024,” jelas kuasa hukum.
Viralnya video tersebut diduga bermula setelah KN memperbaiki ponselnya, yang kemudian berujung pada akses ilegal terhadap konten pribadi mereka. “Jadi, video itu diakses secara ilegal kemudian disebarkan tanpa izin,” jelas pengacara.
Kasus ini tidak hanya berhenti pada penyebaran video, tetapi juga menyentuh nama sebuah toko, SID Store, yang diduga terlibat dalam penyebaran video tersebut. Namun, detail keterlibatan SID Store masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Kejadian ini menyoroti masalah privasi dan keamanan digital, serta pentingnya etika dalam penggunaan dan penyebaran konten di media sosial. Pihak kampus Universitas Jambi belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini, namun diharapkan adanya tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.