Karachi, Hariansriwijaya.com – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengonfirmasi bahwa negara tersebut akan memberikan respons yang “terukur dan diperhitungkan” terhadap serangan militer Israel yang terjadi pada 26 Oktober 2024. Dalam konferensi pers yang digelar bersama rekan sejawatnya dari Pakistan, Ishaq Dar, di Islamabad, Selasa (5/11), Araghchi menegaskan bahwa Iran akan menanggapi serangan tersebut pada waktu dan cara yang tepat, sesuai dengan hukum internasional.
“Iran memiliki hak untuk merespons serangan ini secara sah sesuai dengan Piagam PBB, dan kami pasti akan mengambil tindakan dengan cara yang terukur dan tepat,” ujar Araghchi, yang baru saja tiba di Pakistan untuk kunjungan dua hari.
Serangan Israel pada akhir Oktober lalu menargetkan sekitar 20 lokasi militer Iran di beberapa wilayah, termasuk Ilam, Khuzestan, dan Teheran. Tel Aviv mengklaim bahwa serangan tersebut adalah balasan atas serangan yang dilakukan oleh Iran dan kelompok proksinya. Araghchi mengecam tindakan Israel dan menuduh negara tersebut menyebarkan terorisme dari Gaza hingga Lebanon. Dia juga mengkritik komunitas internasional yang dianggap gagal mencegah kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina.
Seruan untuk Negara Palestina Merdeka
Sementara itu, Ishaq Dar, yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Pakistan, menyatakan dukungannya terhadap perjuangan Iran. Dar menegaskan bahwa Pakistan tetap konsisten dalam menyerukan pendirian negara Palestina merdeka, dengan perbatasan pra-1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Ia juga mengutuk serangan Israel yang dianggapnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Iran dan hukum internasional.
“Pakistan berdiri teguh dalam solidaritas dengan rakyat Iran dan menyatakan penentangannya terhadap serangan Israel yang tidak sah ini,” kata Dar.
Konflik Berkepanjangan di Gaza dan Lebanon
Israel terus melanjutkan serangan di Gaza meskipun adanya resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Menurut data dari otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 43.000 orang tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 102.000 orang lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Sementara itu, ketika konflik meluas ke Lebanon, lebih dari 3.000 orang telah tewas, dan hampir 13.500 lainnya terluka sejak Israel meluncurkan serangan besar-besaran di negara tersebut. Serangan-serangan ini terjadi setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada tahun lalu, yang memicu eskalasi kekerasan.
Di tengah ketegangan yang meningkat, Israel kini menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza, yang sedang diselidiki oleh Pengadilan Internasional.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!