Yogyakarta, Hariansriwijaya.com – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prof. Setyabudi Indarto, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dunia pendidikan tinggi saat ini adalah rendahnya tingkat serapan lulusan perguruan tinggi ke dunia usaha dan industri.
“Tantangan besar bagi pendidikan tinggi saat ini adalah bagaimana meningkatkan serapan lulusan di dunia usaha dan industri,” kata Setyabudi dalam sambutannya pada acara Wisuda Sarjana ke-83 dan Pascasarjana ke-29 di Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta, Sabtu (9/11).
Dia menambahkan, salah satu langkah penting dalam mengatasi tantangan tersebut adalah menciptakan kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi dan dunia industri. Menurutnya, Instiper Yogyakarta telah menunjukkan contoh baik dengan menjalin kemitraan yang kuat dengan perusahaan-perusahaan di sektor perkebunan dan kehutanan.
“Instiper Yogyakarta telah membuktikan dirinya dengan menjalin kerja sama yang sangat baik dengan perusahaan-perusahaan di bidang perkebunan dan kehutanan. Kolaborasi ini tidak hanya dalam hal penyerapan lulusan, tetapi juga dalam penyusunan kurikulum, menjadi tempat magang, serta memberikan beasiswa ikatan dinas,” ungkap Setyabudi.
Kepercayaan dari berbagai perusahaan ini, menurutnya, menunjukkan kualitas pendidikan yang diberikan Instiper, yang telah berhasil mempersiapkan lulusannya untuk siap berkompetisi di dunia kerja.
Pada wisuda tahun 2024, Instiper Yogyakarta berhasil meluluskan total 367 mahasiswa, terdiri dari 13 lulusan Program Pascasarjana Magister Manajemen Perkebunan dan 354 lulusan Program Sarjana dari Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas Kehutanan.
Sementara itu, dalam pidatonya, Rektor Instiper Yogyakarta, Ir. Harsawardana, menyampaikan apresiasi kepada orang tua mahasiswa yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di kampus perkebunan tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada mitra kerja perusahaan yang telah memberikan beasiswa ikatan dinas kepada mahasiswa Instiper untuk mempersiapkan generasi muda berkualitas yang siap mengisi posisi di perusahaan-perusahaan mitra.
“Instiper telah menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia industri dan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum di Instiper melibatkan langsung perusahaan-perusahaan di sektor perkebunan dan kehutanan, yang menjadi tempat lulusan-lulusan kami akan berkarier,” ujar Harsawardana.
Dia menambahkan, penerapan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar membuat lulusan Instiper memiliki daya saing yang tinggi. Hal ini terbukti dengan rata-rata waktu tunggu lulusan Instiper untuk mendapatkan pekerjaan sekitar enam bulan. Bahkan, pada periode ini, sekitar 15 persen dari 53 lulusan sarjana Instiper sudah diterima kerja bahkan sebelum resmi dinyatakan lulus saat yudisium.
Selain itu, Harsawardana juga menekankan bahwa Instiper Yogyakarta menawarkan Program Magister Manajemen Perkebunan sebagai pilihan yang tepat untuk ‘fresh graduate’ maupun praktisi yang ingin mengembangkan karier di bidang perkebunan dan kehutanan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan para lulusan dalam menghadapi tantangan di dunia industri yang semakin berkembang.
Instiper Yogyakarta terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja, dengan memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan selalu terhubung erat dengan kebutuhan industri.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!